Moralitas Manusia


Moralitas Manusia

Oleh : Slamet Rianto, Mahasiswa

Menangis dan merintih kesakitan atas dunia ini, hidup manusia ini pasti akan mati, saya tidak pernah memikirkan itu karena saya tau orang yang telah mati itu masih punya harapan dan tujuan hidup yang lebih baik untuk orang lain. Hidup adalah generasi-regenerasi pejuangan, pejuangan orang yang telah mati harus dilanjutkan oleh pejuangan orang yang masih hidup, karena hidup ini tentang regenerasi dan pejuangan, hidup ini tentang rasa bukan logika, kehidupan ini tidak bisa hanya difikirkan tapi harus dirasakan tanpa rasa manusia bukan manusiawi. Orang yang Cuma berlogi memang mereka belum pernah mengalaminya karena yang mereka bisa hanya melogikaya tapi orang yang telah melakukan pasti mereka pernah merasakan rasanya. Manusia ditakdirkan untuk memanusiakan manusia dan tolong menolong dalam kesulitan didunia ini. Karl Marx pernah berbicara “status kemanusian manusia itu diakui karena manusia itu melakukan pekerjaan ya sebagai manusia dan memanusiakan manusia Humanisme”. Inilah moral manusia yang beretika moral atas jiwa kemanusianya.
 
Manusia di ciptakan didunia mempunyai tiga hak yang sama atas pemberian tuhan yang maha besar dan maha agung antaranya “Manusia di dunia memiliki hak merdeka, mereka persamaan dan mereka bersaudara.” manusia itu di ciptakan didunia dengan tujuan memanusiakan manusia lain dan pembebasan manusia untuk hidup di dunia ini, merdeka setiap manusia di dunia sama tidak ada kelas-kelas sosial maupun hak dan kewajiban yang berbeda setiap manusia itu merdeka dan setiap manusia itu juga persamaan mereka di dunia itu dari pandangan sosial dan tuhanya mereka sama dan mereka juga bersaudara karena itu moralitas manusia berperilaku di dunia dengan manusia lain harus berbuat dan berperilaku seperti saudara.
Hidup didunia ini memang sulit tapi kesulitan apapun atau batas manusia sebenarnya sebuah awal perjalanan manusia tersebut di dunia. Hidup ini adalah pejuangan hidup ini adalah perlawanan atas permasalahan didunia ini yang belum selesai, manusia dilahirkan dan diciptakan didunia ini tidak tanpa alasan yaitu sebagai kalifah sebuah tokoh individu perubahan didunia ini menciptakan dunia ini lebih baik dan bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi orang lain didunia, manusia adalah makluk sosial yang hafizah hidup memerlukan orang lain untuk hidup didunia.
Apakah masih ada pertanyakan dipikiran manusia mereka harus seperti apa hidup didunia ini?  jawablah cuma satu dapat hidup tenang dan tentram dengan orang lain didunia ini, alangkah lebih baik jika manusia membantu kebaikan sesama manusia didunia ini, alangkah indahnya kita hidup didunia ini dengan rasa bahagia dan damai tenang dan tentram sesama manusia lain.
Manusia adalah makluk sosial yang tidak bisa hidup didunia ini tanpa manusia lain itu saja sudah cukup untuk pegangan paradikma hidup setiap manusia dalam menjalani hidup ini, seluruh isi didunia ini adalah milik semua orang didunia ini, karena status manusia diciptakan dan diletakan didunia ini itu sama-sama rasa, sama cinta dan sama memiliki itu yang disebut sosialis siviti. Dalam dunia ini pasti ada namanya suatu kelompok manusia yang tujuanya untuk menyatukan pemikiran untuk mencapai tujuan tertentu atas maslihat umat manusia. 
“Berfikir besar setelah itu bertindak” itu yang dikatakan Tan Malaka, jiwa besar dan pemikir besar tidak cukup didunia ini tanpa tindakan yang nyata, manusia ditakdirkan untuk berfikir dan bertindak karena dengan bertindak manusia itu ada dan diakui. Kalau kita kembali menengok kebelakan historis peradapan manusia, historis dunia diciptakan oleh seorang pemuda yang mengaungkan ghiroh pemikiran besar dan perjuanagan mereka atas kesejahteraan manusia yang lebih baik, manusia-manusia yang bersatu penuh mengiring opini mereka keseluruh masyarakat atas pikiran mereka yang besar. Soe Hok Gie dalam pergerakan ghiroh pemuda dalam jaman peralihan atas kekuasan Ir sukarno ke Suharto, pengiringan opininya terkait revolusi bangsa Indonesia atas kekuaasan opertunis Sukarno tidak pernah tertandingi sampai sekarang, itulah tugas masyarakat Indonesia atas jati diri seorang manusia yang Idialis kalau menurut manusia benar ya harus ditegakan kalau salah harus dilawan itulah prinsip paradikma pegangan manusia sekarang.
Tugas manusia sekarang adalah Agent Of Change aktor perubahan bersatu padu atas jati diri manusia seutuhnya, manusia yang bermoral atas moral manusia moral atas manusia lain untuk menjadi lebih baik, manusia yang berdaulat adil dan makmur, manusia yang memegang teguh kebenaranan di dunia karena manusia tau kebenaran sejati dan hakiki hanya milik tuhan dan kebenaran sejati didunia hanya setiap manusia merdeka seperti yang dikatakan Soe Hok Gie “pilihan manusia di dunia ini cuma ada dua, menjadi manusia apatis atau menjadi manusia yang mengikutin arus ? tapi saya memilih menjadi manusia yang merdeka”.

HIDUP MAHASISWA!!! HIDUP MASYARAKAT INDONESIA!!!
 


                                                                      

                                                                      

Komentar