Moralitas POLITIK dan EKONOMI Pemerintahaan


“MORALITAS POLITIK DAN EKONOMI PEMERINTAHAN ”

Oleh : Slamet Rianto
Kementrian Kebijakan Publik, BEM UM

Diperintah berarti diawasi, diperiksa, dimata-matain diarahkan, diatur berdasarkan undang-undang, diberi nomer, diatur dan terdaftar,  diindoktrinasi diceramahin, dikendalikan, diperiksa, diperkirakan, diberi harga, diberi nilai, dikecam. Diperintah,  oleh makluk-makluk yang tidak memiliki hak dan kearifan dan kebajikan untuk melakukannya, diperintah berarti melakukan apa yang diinginkan mereka, mencatat setiap transaksi atministarsi, terdaftar, dihitung dan dikenai pajak, dicap, diukur dan diberi nomer, dinilai, diberi lisensi, diberi wewenang dan dinasehatin, dicegah, dilarang mereformasi, diperbaiki dan dihukum. Dengan dahlil kepentingan publik, atas nama kepentingan umum, yang diperintah harus memberi kontribusi, dicegah dan dilarang, diobor, ditipu, dieksploitasi, dimonopoli, diperas, dirampas, dikaburkan dan dirampok. Dan jika mereka melakukan perlawanan sekecil apa pun, hanya dengan mengeluhkan keadaan ini, maka mereka akan siap-siap ditindas, didenda, disangsi, difitnah, dilecehkan, diburu, dipukuli, dilucuti, diikat, dicekik, dipenjara, dihukum dan sekaligus dikutuk. Ditembak, dideportasi, dikorbankan, dikhianati; pada puncaknya, mereka diejek, dibodoh-bodohkan ditertawakan, dimarahi, dan disakiti hatinya. Inilah Pemerintahan, inilah bentuk keadilanya dan beginilah moralitasnya.

Kekuasaan hanya bekerja secara destruktif, cenderung selalu memaksakan manifestasi kehidupan sesuai dengan ukuran dan aturan hukum-hukumnya. Bentuk ekspresi inteleqtualnya adalah dogma yang mati, bentuk fisiknya adalah kekuatan yang kejam. Dan kedunguan tujuan-tujuannya memberi stampel pada para pendukungnya dan merubah mereka menjadi bodoh dan brutal, bahkan ketika mereka pada awalnya dianugerahi dengan bakat-bakat terbaik.

Pemerintahan harus memberikan kebebasan seluasnya-luasnya kepada masyarakatnya, semakin bebas setiap individu semakin mereka diberi otonom semakin mereka bersemangat hidup, secara tidak langsung individu tersebut membantu tatanan kesejahteraan hidup bermasyarakat.

Komentar