Fundamental Dinamika Korupsi


Dinamika Korupsi = Persoalan Fundamental
Oleh : Slamet Rianto, Mahasiswa Indonesia
Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangat diperbincangkan publik, walaupun kita sebagai mahasiswa yang secara tidak langsung mengalaminya dikehidupan kita tapi maraknya dinamika kasus korupsi yang terjadi dimasyarakat yang terus kita dengar dari masyarakat yang terus membicarakan kasus korupsi maupun media-media yang marak membicarakan kasus korupsi, terutama dalam media massa dan media elektronik. Pada dasarnya masalah korupsi ini ada yang pro terkait informasi biar tidak mengalami hal yang sama dan yang kontra. tetapi, walau bagaimana pun korupsi ini merugikan negara dan merusak diri sendiri, terutama merusak kepercayaan yang dibangun bangsa ini di mata dunia, kusunya masyarakat.
Dalam praktiknya, korupsi sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, karena korupsi ini adalah masalah yang mengakar, kalua kita istilahkan hiruk pikuk korupsi ini seperti budaya, yang turun temurun diwariskan generasi regenerasi. Pada intinya, korupsi merupakan bahaya laten yang harus di waspadai, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat itu sendiri. Penyebab utama dari tindakan korupsi tersebut dikarenakan lemahnya penegak hukum di Indonesia lemah dan yang paling fundamental paradikma manusia yang terus merasa tidak punya batas puas dan rendahnya tingkat keimanan (religius), menipisnya etika dan moral seseorang juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan seseorang mudah tergiur dengan uang, harta, kekayaan, sehingga mereka tidak bisa membenteng diri mereka sendiri dari godaan-godaan yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan korupsi, sebenarnya kalau kita bisa menyimpulkan kasus korupsi yang menimpa masyarkat bukanya karena niat tapi karena kesempatan.
Pada dasarnya korupsi bukan hanya tentang uang, harta, ataupun kekayaan, tetapi juga tentang kedisiplinan dan kejujuran moralitas manusia itu sendiri. Orang yang memiliki sikap disiplin dan memiliki sifat jujur pastilah orang tersebut tidak akan melakukan tindakan korupsi. Di Indonesia, uang bukan satu-satunya yang menjadi objek korupsi, tetapi juga mengenai waktu. Waktu adalah hal yang paling fundamental dari sebuah tindakan korupsi yang sering kita lakukan. Banyak orang yang tidak menyadari akan hal ini. Dari mulai usia anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua melakukan tindakan korupsi waktu. Korupsi waktu dimulai dengan tanda-tanda terlambatnya seseorang menepati janji, kemudian hal yang lebih besar lagi adalah mengingkari janji. Korupsi waktu ini sering dilakukan secara tidak sadar oleh siapapun. Namun korupsi waktu tidak merugikan orang banyak, tidak seperti halnya korupsi uang yang merugikan orang banyak, merugikan bangsa dan negara serta merusak sendi-sendi kebersamaan bangsa terkait kesejateraan masyarakat dan moralitas etika bangsa dimata dunia.
Cara awal yang saya tekankan kepada siapapun yang masih percaya kalua manusia makluk sosial yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah korupsi di Indonesia yaitu adanya kesadaran paradikma masyarakat minimal secara pribadi untuk menolak secara pemikiran sejak lahir terkait korupsi yang secara langsung dapat merugikan kehidupan manusia dan pastinya diri kita sendiri dan melakukan partisipasi pengawasan dan pemberantasan korupsi yang terjadi direalita masyarakat bernegara tercintaini, terutama kita sebagai manusia yang bertuhan membentengi diri sendiri dengan memperkuat akidah dan keyakinan untuk tidak melakukan korupsi adalah hal yang lebih penting. Tidak terlepas dari masyarakat, karena masyarakat yang akan menilai dan yang akan menghukum para koruptor yang menjamur di Indonesia.
Kasus korupsi merupakan kejahatan yang sudah mewabah menyebar ke dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia. Kasus korupsi diibaratkan seperti penyakit menular yang ganas, menjalar ke seluruh elemen kehidupan, dari kalangan atas sampai kalangan terbawah. Untuk itu, korupsi perlu dihindari dan diwaspadai dimulai dengan pencegahan diri dari tindakan korupsi. Dimulai hal yang terkecil, yaitu disiplin dan jujur dalam segala hal. Contohnya, sebagai mahasiswa kita harus disiplin dalam mengikuti mata kuliah, dan jujur dalam mengerjakan tugas maupun pelaksanaan amanah berorganisasi. Apabila dalam hal terkecil itu saja kita tidak bisa menerapkan ke dalam diri kita sebagai seorang mahasiswa, berarti itu sama saja kita telah melatih diri kita untuk menjadi seorang calon koruptor yang masih belajar diperguruan tinggi
#HidupMahasiswa
#HidupRakyatIndonesia

Komentar