Kiri Baru

Dengan ideologi dan pandangan yang berbau kiri, muncullah bibit-bibit baru kaum kiri kelas sks, apakah itu?


Konon, di zaman penjajahan Belanda, kaum kolonial menggunakan istilah “kiri” untuk merujuk pada orang-orang yang merupakan penentang pemerintahan Belanda seperti Soekarno yang menunjukkan sikap non-kooperatif pada Belanda. 


Singkatnya, kaum kiri umumnya adalah orang-orang yang tidak begitu betah atau menyukai suatu keadaan yang tengah berlaku dan menghendaki adanya perubahan ke arah yang lebih baik atau biasanya disebut Revolusi.


Hmm, contoh seperti apakah mahasiswa-mahasiswa kiri ini?

1. Atribut “Kiri Banget”


Mahasiswa Kaum kiri sekarang cenderung ingin menampilkan ke-kiri-annya dengan segala cara. Salah satu hal yang paling mudah bisa mereka lakukan adalah mengenakan kaos atau atribut yang “kiri banget”, misalnya yang bergambar tokoh-tokoh tertentu, seperti Che Guavara, Karl Marx, atau Wiji Thukul.


Tapi, jangan tanya soal perjuangan mahasiswa-mahasiswa kiri sekarang ini : ujung-ujungnya ketahuan, deh, kalau mereka kurang paham. Pokoknya, bagi mereka, atribut kiri sudah cukup membuat mereka kiri. 

2. Dikit-Dikit Kritis


Salah satu ciri khas kaum kiri adalah kekritisannya yang sudah termahsyur. Sebagai orang yang peduli sosialis dan tak mengamini kapitalis, kaum kiri jelas siap pasang badan menghadapi kesenjangan. 


3. Dikit-Dikit Diskusi Soal Perjuangan Rakyat


Agak nyambung dengan kekritisannya tadi, kaum kiri pun mendadak jadi suka diskusi. Rasanya, hidup bakal kurang mashoook tanpa diskusi, terutama yang berbau perjuangan. 


4. Baca Buku Indie


Kaum kiri umumnya menikmati bacaan-bacaan dari penulis yang juga kiri, atau bacaan yang diterbitkan oleh penerbit independen. Kebanyakan, buku-buku ini berbau sosialis dan kerakyatan. Tak melulu politik, ada juga karya sastra yang penulisnya diyakini memiliki gaya kiri, seperti Pramoedya Ananta Toer. Alih-alih ikut heboh karena novel cinta terbaru, mereka akan lebih bangga memamerkan buku-buku “kiri” atau yang berasal dari penerbit indie.

Tapi dipamerin doang, dibaca kagak. 



5. Tampil Intelek di Media Sosial


Kaum kiri yang punya akun di media sosial tak mau kalah menunjukkan jati dirinya. Biasanya, lewat kata-kata di status atau caption fotonya, mereka akan menampilkan diri sebagai orang yang kekirian atau menentang ketidakadilan…


Maksudnya, mereka bakal tampak cukup kritis dan gemar mengomentari suatu permasalahan secara “kiri banget”. Tak lupa, mereka membawa argumen yang tampak intelek dan meyakinkan.


Padahal, kalau boleh jujur, mereka pun aslinya nggak tahu apa-apa dan cuma bermodalkan Wikipedia atau Google. 










Komentar