Sistem neo Imperialis dengan bias kapitalisme melalui iklan kosmetiknya membuat banyak perempuan tersugesti bahwa cantik hanya untuk mereka yang berkulit putih, rambut lurus, hidung mancung, tirus dll. Padahal lewat iklan yang memaparkan suatu ciri khas fisik tersebut belum tentu cocok atau bahkan berlawanan dengan khultur fisik masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke yang secara iklimnya adalah tropis, secara tidak langsung iklan kosmetik tersebut tidak hanya membawa kepentingan kapitalis tapi juga kepentingan hegemoni penjajahan budaya dengan sistem neo imperialismenya. Akibatnya banyak masyarakat Indonesia yang insecurity terhadap dirinya. Jadi inget kisah Layla dan Majenun "bahwa bukan cantik yang membuat aku cinta melaikan cinta yang membuat kamu cantik. Percayalah setiap orang punya kelebihannya masing-masing.
Komentar
Posting Komentar